sesuai dengan Ilmu fisika berikut ini :
“Dengan debit yang sama, aliran sebuah fluida akan lebih
cepat saat melewati penampang yang lebih kecil, demikian juga
sebaliknya”
Dari gambar di atas, kecepatan aliran fluida V1 lebih besar dibandingkan V2. Sedangkan Pakdhe Bernoulli mengatakan “Semakin cepat aliran sebuah fluida, maka tekanan tegak lurusnya akan semakin kecil”. Jadi pada gambar diatas, tekanan P1 lebih kecil dari tekanan P2. Hukum Bernoulli itulah yang dijadikan dasar kerja karburator.
Sekarang, mari kita lihat gambar skema karburator sederhana di bawah.
Perlu diperhatikan bahwa “Debit aliran gas terjadi karena
adanya daya hisap dari ruang silinder (pada 4 tak) atau carter (pada
mesin 2 tak) piston ketika piston bergerak”.
Jadi pada sebuah mesin debit fluida tidak berubah selama tidak dilakukan modifikasi pada mesin itu.
OK, sekarang membahas kerja karburator. Saat skep terangkat, maka
pada venturi akan terjadi aliran gas karena usapan dari piston. Karena
di dalam venturi ada aliran udara, maka sesuai Hukum Bernoulli tekanan
di ruang venturi akan lebih kecil dari pada tekanan di dalam mangkuk
karburator . Adanya perbedaan tekanan itulah yang menyebabkan bensin
terhisap naik. Karena spuyer berupa lubang kecil, sementara bensin yang
mengalir bertekanan maka spuyer akan bekerja seperti nosel yang akan
mengabutkan bensin. Semakin besar perbedaan tekanan, maka semburan
bensin dari spuyer akan semakin halus, yang berakibat pengabutan akan
lebih sempurna.
Sekarang, kalo karbu diganti segedhe gaban, apa yang terjadi ? Karena daya hisap piston tetap, maka dengan venturi yang lebih besar aliran udara yang melewati venturi akan semakin lambat.
Akibatnya tekanan tegak lurusnya juga akan semakin kecil yang berarti
perbedaan tekanan antara mangkuk dan venturi juga menjadi lebih kecil.
Pancaran bensin yang keluar dari spuyer juga akan lebih lemah
(diperparah lagi jika karbu gede juga pake spuyer gede). Dan seperti
spray gun untuk ngecat, jika lubang noselnya besar dan tekanan
kompresornya kecil maka semburan cairan akan menjadi “kasar” sehingga pengkabutan akan tidak sempurna. Ujung-ujungnya komposisi campuran gas dan bensin akan kacau.
Kesimpulan saya, penggantian karbu super gambot pada mesin standar justru banyak kerugiannya.
Itu hanya analisa berdasarkan teori yang saya ketahui. Tapi berdasarkan
yang pernah saya coba, jika pembesarannya tidak terlalu extrim (naik
2mm) memang ada sedikit peningkatan tenaga, atau hanya karena sugesti ya
?.
No comments:
Post a Comment