- Sinyal Radio (Radio Signal).
- Format Data (Data Format).
- Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
- Physical Layer (Lapisan Fisik)
- Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
- Network Layer (Lapisan Jaringan)
- Transport Layer (Lapisan Transport)
- Session Layer (Lapisan Sesi)
- Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
- Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Sinyal Radio (komponen pertama),
bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau
Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur
jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal
radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless
LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan
menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data,
peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio.
Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang
mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan
diproses oleh komputer.
Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip
dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil
dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan
gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap
perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan
medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi
dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan,
saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel
atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari
energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk
medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang
tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik
di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu
medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus
listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari
perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik
(electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang
radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari
energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang
radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk
mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa
dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter
dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang,
mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari
udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell,
transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam
semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi,
mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut
dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan
frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang
radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu
dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada
peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah
antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum
disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu
gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah
satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang
pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang
radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara
satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya
berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz,
GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak
saling bertabrakan.
No comments:
Post a Comment